Konnichiwa minna! Wah, udah lama ga apdet nih.. maap2.. Cerita juga ga gue lanjutin.. tolong jangan lempar bajaj itu ke saya. kalo mau lempar bagusan dikit napa barangnya.
Oh iya. paket setengah jiwa gue udah nyampe! baju cos gue omigot.
okeoke. I'm not that excited, though.
Gue emang ga seneng-seneng banget. Pertamanya gue kan lagi main Chaos Faction 2.
tiba2 emak gue teriak2 paket gue dateng. awkward banget.
gue tercengang. tapi gue buru2 balik ke asal gue, habitat gue-ehem maksud gue alam atas sadar. kalo ada alam bawah sadar masa atasnya ga ada?
skip.
gue yang mikir itu candaan, ngacangin ae. masih asik2nya main CF2 men!
pas emak gue dateng, ternyata iya. shit.
gue buka paket berwarna abu2 dengan brutal: genggam lalu menariknya. Gabisa! WTF?
terus, emak gue dengan elegannya menggunting paketnya. gakepikir, sumpah.
gue liat isinya. ya, bagus. kainnya kain satin, bajunya bahan jas hujan. hahahaaa, lucu banget.
*emo corner*
gue liat2, terus "OH."
oh, gitu doang. eh! apaan! gue ga seseneng itu. santai aja..
kebiasaan santai pas di SMP. haha.
terus gue melanjutkan mainnya. HAHA, seru kok. coba deh.
sekarang tinggal cari wig sama headphone nya. susah ternyata sodara2.
yaudah deh! happy weekend.
Saturday, January 26, 2013
Sunday, December 9, 2012
Fanfic!: "Kuroshitsuji: Intro"
Halo semuaaaa~
Gue mau bikin fic Kuroshitsuji nih. Mumpung gue juga addicted.
Iya kan??
Enggak.
Mulai saat gue bikin fanfic, panggilah gue sebagai Author Bego atau kau akan kutumpahkan sampah2 kali Ciliwung yang mendunia.
Bermula dari gue yang duduk di deket Patung Selamat Datang, Jakarta Pusat, Indonesia.
"Gue bosen." emang bener, yang bisa gue liat cuma pedagang yang jual makanan.
"Gue bosen banget."
5 detik kemudian,
"Duh, anjir, bosen nih."
10 detik, 20 detik, 30 detik, 1 jam kemudian--
"AUTHOR BEGO! Gue bosen disini!!"
"Lah, salah lu sendiri. Bukannya pergi. Begoan lu lah."
Gue, yang sebut saja di cerita ini bernama Mayu, *gak kepikiran nama lain* terdiam mendengar kata2 Author Bego.
Tiba2 datenglah dua biji siluet, satu bantet satu jelangkung-eh, jangkung, item2 gitu. Nyamperin gue dengan tatapan mata tajam yang untungnya gue gak kena tusuk. Sakit lah.
Mereka terus ngeliatin gue... Bener2 kaya orang mau minta makan.
"Mas, kesetanan mas?" gue nanya.
"Hei! Jaga ucapanmu!" cowo; bantet; kecil; kira2 umurnya 13 tahun sewot.
"Lah, lagian ngeliatin gue kaya orang kenapa. Ada apaan nih?" yah, daripada diem terus, sekali2 buang2 napas lah, ngobrol gitu.
"Kamu Tiara kan ? Kamu akan kami bawa ke Mansion Tuan Muda."
"Ini gue yang bego apa lu sih, introduce aja belom udah main ambil anak orang, mabok ya? Tuan Muda lo yang ini? Terus, lo butler?"
"Tepat. Saya butler keluarga Phantomhive, Sebastian Michaelis. Dia, Ciel Phantomhive."
"Bahasa yang sangat baku. Betewe, setau gue lo bedua bukannya ada di Inggris? Ngapain jauh2 ke Indonesia buat nyari gue? Kok tau nama gue? Stalkers ya?"
"SUDAH DIAM!-" teriakan anak kecil itu diberentiin sama butler berbaju item.
"Tidak kok.. Kami butuh bantuan anda."
"Oh, ngasitau jalan? Nyasar ya mas? Wah, saya gatau jalan di Jakarta Pusat."
"Bukan itu-"
"Nyari salon? Saya gak tau."
"Nona Tia-"
"Mau ngapain sih?"
"Nona, biar saya ngomong dulu, daritadi anda potong terus. Ehem."
"Yaudah, ngomong2 aja kali."
"Kami butuh bantuan buat ngelawan orang bernama Claude Faustus dan Alois Trancy."
"Gue bukan senjata."
"Lebih baik kita lanjutkan di Manor saja." akhirnya anak kecilnya ngomong juga. Gue kira bisu.
"Yaudah deh. Sedikit meluangkan waktu dari Jakarta yang supersempit dan jalanan macet ini. Di Inggris ga macet kan?"
"Macet? Enggak." Ciel bilang.
"Sip. Terus, sekarang gimana cara balik ke IngGR-" tiba2 gue dibawa bak tas tenteng sama Sebas, dia lari sekenceng angin puting berak- beliung.
"Ini yang kurang ajar gue apa lu ya, kok gue dibawa begini?"
"Itu cara tercepat. Tuan Muda naik menggunakan kapal."
"Terserah lo deh."
Akhirnya, dalam hitungan jam, wew, capek dong ya dibawa berjam2 gitu. Sampelah di Manor House.
"Punggung gue sakit, sialan lo." gue memaki sambil ngeregangin badan.
"Maaf nona."
"Ama gua mah woles aja. Lanjut."
Sebastian buka pintu Manor House.
Tiba2 ada bunyi meledak, piring pecah, pohon jatoh. Ternyata 3 biji makhluk aneh lari2, badan gosong, baju kotor, gue kira abis main lempar2an tai, ternyata ngerusak sebagian Manor House.
"Sebastian!!" 3 biji, eh 2 biji tereak trus lari ke arah Sebastian. Yang paling tua, koki, enggak lari.
"Kalian.. Merusuh lagi?"
"Rusuh?" gue nanya.
"Oh, tidak.. Saya akan membersihkannya nanti, kalian bersihkan diri dulu."
"Oh iya, Meirin, Finny, Bard." ternyata mereka bernama Meirin, Finny dan Bard. Satu cewe, dua cowok. Satu rambut merah, dua pirang. Satu masih kecil, satu agak tuaan, yang satu tua. Satu maid, satu koki dan satu gardener.
Ooh, jadi namanya Meirin, Finny sama Bard.
Yang dua badannya kecil, yang satu lumanyun.
"Perkenalkan, ini Mayu." Sebastian ngeintroduce gue.
"Salam kenal." gue nunduk.
Meirin udah pasti cewek. Yang gak mungkin Bard gardener, Finny koki. Namanya ga cocok sama pangkatnya.
"Kamu.. Tiara ya? Salam kenal, saya Meirin, maid di rumah ini." Meirin nyapa lembut.
"Aku Finny. Salam kenal!" Gardener unyu ini nyaut. Jadi temen dia ah, kayanya seru.
"Aku Bard. Koki yang sangat keren dan bisa ngapain aja!" Bard ngoceh pede najis. Setau gue, lo kan yang ngeledakin sesuatu di rumah ini?
"Ho. Ho. Ho." ada yang ketawa. Ternyata butler juga, tapi udah pindah posisi. Namanya Tanaka. Lucu deh, tinggal dibuletin trus dijadiin bola deh.
"Intro selesai. Saya akan mengantar anda ke kamar anda."
Gue ngangguk.
Sepanjang jalan ke kamar, udah sepi. Gue nanya ke Sebastian. "Sebenernya gue harus ngapain? Ngerebut panci dari tangan mereka?"
Ajaibnya, Sebastian gak jawab, "Satu piring cantik untuk anda! Benar!"
"Nanti saja."
....
....
....
....
....
.... Tahik.
To Be Continued.
Gue mau bikin fic Kuroshitsuji nih. Mumpung gue juga addicted.
Iya kan??
Enggak.
Mulai saat gue bikin fanfic, panggilah gue sebagai Author Bego atau kau akan kutumpahkan sampah2 kali Ciliwung yang mendunia.
Bermula dari gue yang duduk di deket Patung Selamat Datang, Jakarta Pusat, Indonesia.
"Gue bosen." emang bener, yang bisa gue liat cuma pedagang yang jual makanan.
"Gue bosen banget."
5 detik kemudian,
"Duh, anjir, bosen nih."
10 detik, 20 detik, 30 detik, 1 jam kemudian--
"AUTHOR BEGO! Gue bosen disini!!"
"Lah, salah lu sendiri. Bukannya pergi. Begoan lu lah."
Gue, yang sebut saja di cerita ini bernama Mayu, *gak kepikiran nama lain* terdiam mendengar kata2 Author Bego.
Tiba2 datenglah dua biji siluet, satu bantet satu jelangkung-eh, jangkung, item2 gitu. Nyamperin gue dengan tatapan mata tajam yang untungnya gue gak kena tusuk. Sakit lah.
Mereka terus ngeliatin gue... Bener2 kaya orang mau minta makan.
"Mas, kesetanan mas?" gue nanya.
"Hei! Jaga ucapanmu!" cowo; bantet; kecil; kira2 umurnya 13 tahun sewot.
"Lah, lagian ngeliatin gue kaya orang kenapa. Ada apaan nih?" yah, daripada diem terus, sekali2 buang2 napas lah, ngobrol gitu.
"Kamu Tiara kan ? Kamu akan kami bawa ke Mansion Tuan Muda."
"Ini gue yang bego apa lu sih, introduce aja belom udah main ambil anak orang, mabok ya? Tuan Muda lo yang ini? Terus, lo butler?"
"Tepat. Saya butler keluarga Phantomhive, Sebastian Michaelis. Dia, Ciel Phantomhive."
"Bahasa yang sangat baku. Betewe, setau gue lo bedua bukannya ada di Inggris? Ngapain jauh2 ke Indonesia buat nyari gue? Kok tau nama gue? Stalkers ya?"
"SUDAH DIAM!-" teriakan anak kecil itu diberentiin sama butler berbaju item.
"Tidak kok.. Kami butuh bantuan anda."
"Oh, ngasitau jalan? Nyasar ya mas? Wah, saya gatau jalan di Jakarta Pusat."
"Bukan itu-"
"Nyari salon? Saya gak tau."
"Nona Tia-"
"Mau ngapain sih?"
"Nona, biar saya ngomong dulu, daritadi anda potong terus. Ehem."
"Yaudah, ngomong2 aja kali."
"Kami butuh bantuan buat ngelawan orang bernama Claude Faustus dan Alois Trancy."
"Gue bukan senjata."
"Lebih baik kita lanjutkan di Manor saja." akhirnya anak kecilnya ngomong juga. Gue kira bisu.
"Yaudah deh. Sedikit meluangkan waktu dari Jakarta yang supersempit dan jalanan macet ini. Di Inggris ga macet kan?"
"Macet? Enggak." Ciel bilang.
"Sip. Terus, sekarang gimana cara balik ke IngGR-" tiba2 gue dibawa bak tas tenteng sama Sebas, dia lari sekenceng angin puting berak- beliung.
"Ini yang kurang ajar gue apa lu ya, kok gue dibawa begini?"
"Itu cara tercepat. Tuan Muda naik menggunakan kapal."
"Terserah lo deh."
Akhirnya, dalam hitungan jam, wew, capek dong ya dibawa berjam2 gitu. Sampelah di Manor House.
"Punggung gue sakit, sialan lo." gue memaki sambil ngeregangin badan.
"Maaf nona."
"Ama gua mah woles aja. Lanjut."
Sebastian buka pintu Manor House.
Tiba2 ada bunyi meledak, piring pecah, pohon jatoh. Ternyata 3 biji makhluk aneh lari2, badan gosong, baju kotor, gue kira abis main lempar2an tai, ternyata ngerusak sebagian Manor House.
"Sebastian!!" 3 biji, eh 2 biji tereak trus lari ke arah Sebastian. Yang paling tua, koki, enggak lari.
"Kalian.. Merusuh lagi?"
"Rusuh?" gue nanya.
"Oh, tidak.. Saya akan membersihkannya nanti, kalian bersihkan diri dulu."
"Oh iya, Meirin, Finny, Bard." ternyata mereka bernama Meirin, Finny dan Bard. Satu cewe, dua cowok. Satu rambut merah, dua pirang. Satu masih kecil, satu agak tuaan, yang satu tua. Satu maid, satu koki dan satu gardener.
Ooh, jadi namanya Meirin, Finny sama Bard.
Yang dua badannya kecil, yang satu lumanyun.
"Perkenalkan, ini Mayu." Sebastian ngeintroduce gue.
"Salam kenal." gue nunduk.
Meirin udah pasti cewek. Yang gak mungkin Bard gardener, Finny koki. Namanya ga cocok sama pangkatnya.
"Kamu.. Tiara ya? Salam kenal, saya Meirin, maid di rumah ini." Meirin nyapa lembut.
"Aku Finny. Salam kenal!" Gardener unyu ini nyaut. Jadi temen dia ah, kayanya seru.
"Aku Bard. Koki yang sangat keren dan bisa ngapain aja!" Bard ngoceh pede najis. Setau gue, lo kan yang ngeledakin sesuatu di rumah ini?
"Ho. Ho. Ho." ada yang ketawa. Ternyata butler juga, tapi udah pindah posisi. Namanya Tanaka. Lucu deh, tinggal dibuletin trus dijadiin bola deh.
"Intro selesai. Saya akan mengantar anda ke kamar anda."
Gue ngangguk.
Sepanjang jalan ke kamar, udah sepi. Gue nanya ke Sebastian. "Sebenernya gue harus ngapain? Ngerebut panci dari tangan mereka?"
Ajaibnya, Sebastian gak jawab, "Satu piring cantik untuk anda! Benar!"
"Nanti saja."
....
....
....
....
....
.... Tahik.
To Be Continued.
Saturday, December 8, 2012
Kacang! 2
Nah, kemaren yang gue kacangin si Guru BK, sekarang Pa' Ayi atau makhluk asing- eh guru Bahasa Indonesia.
Gue sih selow2 aja. Masih seru sama nulis ini, tapi gue males nulis di blog (haha) (ditulis juga) terkutuk sekali saya, memang.
Gurunya teruuuus mengoceh sementara gue asik nulis ini di barisan paling belakang, asoi. Temen sebangku sama temen tetangga gue udah dipanggil, ditanya. Gue masih selow2 aja, asik.
Dunia serasa surga. (padahal belom pernah ke surga haha.)
Ketika Cinderella- maksud gue Pa' Ayi ngejelasin tyiba2 nanya ke satu orang monyet di kelas gue: Prakasa.
"Prakasa, kamu sudah sarapan belum sih?"
Dia cuma ngangguk2 dan mengeluarkan suara bak gajah ngolet. Gue sih cengengesan di blakang gitu.
Nama Prakasa masih disebut2 aja, bentar lagi kaca ama gelas di lantai dua (?) pecah.
Gurunya masih mengoceh... mengoceh dan mengoceh. Lama2 gue tidur deh, gurunya kenapa yak. Boleh2in gue nulis gini gituh. Tuh. Tuh. Tuh. Bunyih hujan di atas gen-
*dilempar bakiak
Terus gue lupa lanjutannya apa. 2 hari yang lalu nih.
Gue sih selow2 aja. Masih seru sama nulis ini, tapi gue males nulis di blog (haha) (ditulis juga) terkutuk sekali saya, memang.
Gurunya teruuuus mengoceh sementara gue asik nulis ini di barisan paling belakang, asoi. Temen sebangku sama temen tetangga gue udah dipanggil, ditanya. Gue masih selow2 aja, asik.
Dunia serasa surga. (padahal belom pernah ke surga haha.)
Ketika Cinderella- maksud gue Pa' Ayi ngejelasin tyiba2 nanya ke satu orang monyet di kelas gue: Prakasa.
"Prakasa, kamu sudah sarapan belum sih?"
Dia cuma ngangguk2 dan mengeluarkan suara bak gajah ngolet. Gue sih cengengesan di blakang gitu.
Nama Prakasa masih disebut2 aja, bentar lagi kaca ama gelas di lantai dua (?) pecah.
Gurunya masih mengoceh... mengoceh dan mengoceh. Lama2 gue tidur deh, gurunya kenapa yak. Boleh2in gue nulis gini gituh. Tuh. Tuh. Tuh. Bunyih hujan di atas gen-
*dilempar bakiak
Terus gue lupa lanjutannya apa. 2 hari yang lalu nih.
Kacang!
Siapa yang mau nyapa lu sih wkwk.
Gue entah kenapa sekarang hepi banget.. kenapa?
Free time gitu loh.
Matematika gak belajar. gue ambil kertas, gambar, terus gue buang. Enah kenapa kalo gambar gue lagi gak mood tapi kalo diem gue bosen-
Fettuchini satu berapa Mas? Eh.
Maaf pemirsah tadi ada tukang fettuchini lewat.
Lanjut yah pemirsah.
Terus gue free time sampe akhirnya fettuchini gue jadi-maksud gue Miss Desy, wali kelas gue dateng tapi bukan buat ngajar. Cuma sekedar ngurusin bola.
Oke gue jadi kiper.
Gue nanti jadi kiper kaya orang kesetanan, ah.
Sebelumnya gue yakinin dulu diri gue sendiri yang cowo gabawa bazooka sama golok, yang cewe gabawa bakiak.
SIP!
Terus habis Miss Desy, Pa' Didi dateng, eh Pa' Didi ceesan ama gue loh, gue pertama ganti2 nama dia loh.
Dia gamarah loh.
Sayang napas ah, ngeluarin kata2 'oh' mulu.
Pa' Didi masuk, terus keluar lagi.
Insidennya sama kaya kemaren,
Pa' Didi masuk cuma buat nyalain lampu.
Seratus dikasih min ya pak.
Terus terjadilah Perang Dunia Ke-III-- maksud gue guru BK gue dateng.
Ada tiga pelajaran yang gak jelas yang gue bingung kenapa ada.
1. Tabus
2. PTD
3. Beka.
Kenapa harus Tabus? Kenapa ga Tabog, kan lebih unyu.
Kenapa harus PeTeDe? Kenapa ga Pelajaran Tak Diakui? Pada dasarnya emang gajelas kok.
Kenapa harus Beka? Kenapa Ka nya ga diganti Ha?
Kan lebih menarik.
Kenapa nama Visual Kai sama Visaul Kei mirip? Kan bandnya beda?! Kenapa kali Ciliwung gede amat?! KENAPA BANYAK SAMPAHNYA??!
Katakan padaku emang wortel bisa menahan global warming?!?
*kesetanan
Terus, habis Beka entah ada Bu Wiwiek (Geografi) apa enggak.
Aduh, guru BK gue berisik banget sih, ngoceh mulu.
Gue sih dengan enaknya nulis2 ini di kertas. Santaiiiii, ada Sanken! #promosi
Gue entah kenapa sekarang hepi banget.. kenapa?
Free time gitu loh.
Matematika gak belajar. gue ambil kertas, gambar, terus gue buang. Enah kenapa kalo gambar gue lagi gak mood tapi kalo diem gue bosen-
Fettuchini satu berapa Mas? Eh.
Maaf pemirsah tadi ada tukang fettuchini lewat.
Lanjut yah pemirsah.
Terus gue free time sampe akhirnya fettuchini gue jadi-maksud gue Miss Desy, wali kelas gue dateng tapi bukan buat ngajar. Cuma sekedar ngurusin bola.
Oke gue jadi kiper.
Gue nanti jadi kiper kaya orang kesetanan, ah.
Sebelumnya gue yakinin dulu diri gue sendiri yang cowo gabawa bazooka sama golok, yang cewe gabawa bakiak.
SIP!
Terus habis Miss Desy, Pa' Didi dateng, eh Pa' Didi ceesan ama gue loh, gue pertama ganti2 nama dia loh.
Dia gamarah loh.
Sayang napas ah, ngeluarin kata2 'oh' mulu.
Pa' Didi masuk, terus keluar lagi.
Insidennya sama kaya kemaren,
Pa' Didi masuk cuma buat nyalain lampu.
Seratus dikasih min ya pak.
Terus terjadilah Perang Dunia Ke-III-- maksud gue guru BK gue dateng.
Ada tiga pelajaran yang gak jelas yang gue bingung kenapa ada.
1. Tabus
2. PTD
3. Beka.
Kenapa harus Tabus? Kenapa ga Tabog, kan lebih unyu.
Kenapa harus PeTeDe? Kenapa ga Pelajaran Tak Diakui? Pada dasarnya emang gajelas kok.
Kenapa harus Beka? Kenapa Ka nya ga diganti Ha?
Kan lebih menarik.
Kenapa nama Visual Kai sama Visaul Kei mirip? Kan bandnya beda?! Kenapa kali Ciliwung gede amat?! KENAPA BANYAK SAMPAHNYA??!
Katakan padaku emang wortel bisa menahan global warming?!?
*kesetanan
Terus, habis Beka entah ada Bu Wiwiek (Geografi) apa enggak.
Aduh, guru BK gue berisik banget sih, ngoceh mulu.
Gue sih dengan enaknya nulis2 ini di kertas. Santaiiiii, ada Sanken! #promosi
Wednesday, December 5, 2012
RSBI Examination! 2
Pagi2 sebelom tes Bahasa Inggris mulai, Agung tiba2 ngomong;
"Gue punya lagu Peterpan!"
Pete.. Pete.. Apa? Pete?
Ehm. Peduli gitu gue, Gung-_-?
Oh, tes Bahasa Inggris nya? Ah, kecil. Gampang kok.
Gak sesusah ngaduk adonan kue pake tangan.
jam2 pelajaran berlalu seperti biasa kecuali:
nyabet orang pake rambut a la trio macan.
Apa? Gue nyabet orang pake rambut? Oh, bukan. Batang pohon kok. Eh.
Gue berdisko karena manik2 yang sebut saja Firly dan Anisa tumpahkan.
KE RAMBUT GUE.
Alhasil goyang dombret pun jadi.
Gak pake goyang, cuma ibu jari gue yang goyang.
Gue cuma meniru gaya rockstar biadab yang lagi sakau, dengan tangan diangkat keatas dan jari tengah dan manis dilipet. Merasa gahol.
Gue yang seperempat kali tiga bagi tujuh kurang enam tambah integral tiga berusaha menjatuhkan telur2 Anisa dan Firly. Telur? Kacang?
Gue sih ga bilang, "Oh Yeah!"
Gue cuma bilang, "I'm Goofy Goober, ROCK!!"
Penonton setia Spongebob Squarepants pasti tau itu.
Terus Firly yang sebagai bud- bendahara di kelas, turun bareng gue buat fotokopi kertas tugas yang ujung2nya punya gue robek dikit.
Oh iya, FYI, Firly lemah kalo dikagetin.
Jangan berhenti mengageti Firly ya kawan ;)
"Gue punya lagu Peterpan!"
Pete.. Pete.. Apa? Pete?
Ehm. Peduli gitu gue, Gung-_-?
Oh, tes Bahasa Inggris nya? Ah, kecil. Gampang kok.
Gak sesusah ngaduk adonan kue pake tangan.
jam2 pelajaran berlalu seperti biasa kecuali:
nyabet orang pake rambut a la trio macan.
Apa? Gue nyabet orang pake rambut? Oh, bukan. Batang pohon kok. Eh.
Gue berdisko karena manik2 yang sebut saja Firly dan Anisa tumpahkan.
KE RAMBUT GUE.
Alhasil goyang dombret pun jadi.
Gak pake goyang, cuma ibu jari gue yang goyang.
Gue cuma meniru gaya rockstar biadab yang lagi sakau, dengan tangan diangkat keatas dan jari tengah dan manis dilipet. Merasa gahol.
Gue yang seperempat kali tiga bagi tujuh kurang enam tambah integral tiga berusaha menjatuhkan telur2 Anisa dan Firly. Telur? Kacang?
Gue sih ga bilang, "Oh Yeah!"
Gue cuma bilang, "I'm Goofy Goober, ROCK!!"
Penonton setia Spongebob Squarepants pasti tau itu.
Terus Firly yang sebagai bud- bendahara di kelas, turun bareng gue buat fotokopi kertas tugas yang ujung2nya punya gue robek dikit.
Oh iya, FYI, Firly lemah kalo dikagetin.
Jangan berhenti mengageti Firly ya kawan ;)
Tuesday, December 4, 2012
RSBI Examination!
Maap nih, udah lama ga apdet. EH EH salahin sekolah, jangan arahin moncong pistolnya ke saya juga.
Langsung tu de poin aja eaphzz *ih
Ceritanya gue lagingaso enak2 di lapangan Monas tes direktorat di bawah kolong jembatan 92.
Jadi ceritanya RSBI tes, tes, tes, 1, 2.
Selamat hari lebaran- selama tiga hari maksud saya, gue tes Math-Science-English, gue merasa hebat:
"Tes nya gampang!"
Kudanil nganga.
Gausah nanya kenapa, alasan terbaik cuma satu:
"Gak belajar!"
Gue bakal ngasitau ke lo, 1 word to describe school is HELL. Siapa yang ga setuju? Nilai gue anjlok, mungkin gue telat bayar tagihan listrik. Eh salah ya.
"Gue ga setuju!" salah seorang makhluk bernamaDedek Agung nyeletuk.
Untung aja gue gabawa kerisnya empu gandring.
Perang III belom terjadi.
Tes Matematikanya sih gabisa dibilang gampang. Yah, lebih tepatnya mengerjakan dengan sepenuh dan sebanyak keringat dingin berkumpul satu ember.
Gak ngerti? Don't worry be happy gue juga.
Informasi yang gue dapet dari temen-gue-yang-punya-temen-di-Labschool sih anak2 Labs pada susah ngerjain. Lho, harusnya lebih jago dong?
"Kan anak kelas 1 SMP di Labschool dikasi soal 1 SMA."
gue lupa siapa yang bilang, tapi yang jelas dia pasti lagi mabok.
"Bego!" Agung nyeletuk lagi.
Sekali lagi maafkanlah, ku tak bisa, ting-
Gung, itu bazooka baru, sayang ammo kalo ditembak ke gue.
Hah? Kecebong anyut? SEMUR JENGKOL?
Maaf ga doyan.
Trus Agung entah ngamen entah apa, nyanyi2 di sebelah gue pake lagunya Ariel.
"Tak bisakah kau menungguku, hingga mati tetap menunggu.."
Sandal jepit gue mahal, sayang dilempar ke dia. Nanti dia ngambil angus lagi itu sendal.
Sandal jepit? Engga, bajaj.
"Sandal jepit yang mahalan napa!" si Agung protes.
Gue berharap tiba2 ada orang nyandung Agung, kepeleset kulit pisang 10x, ketabr ak tiang 5x, ketiban Godzilla dan happy endingnya kegiles bajaj.
Kalo buat Science-nya, lumayan kok. Enak. Rasanya mendekati coklat SilverQueen.
Yah, bisa dibilang gampang tapi sebisa mungkin gue bakal menahan diri membanting mesin scanner 92 kalo ga kebaca.
Gue buletinnya udah seperseribu mati!
Bahasa Inggris ya belom sih. Gue berharap soalnya cuma kaya; "What is his/her/it's name?"
KEBOBANTET67!
Itu username PB gue.
Decemberwish gue pokoknya all the best dan BISA NAIK KELAS YAOLOH TUHAN. Soalnya gue agak ragu sama nilai gue yang jeblok ini, padahal makan royco aja gue jarang.
Cukup perjumpaan kita disini,
berdoa mulai.
*digampar yang baca
Oke, SeeULater my Lovely Fried Chicken- eh salah maksud gue Friends!({})
Langsung tu de poin aja eaphzz *ih
Ceritanya gue lagi
Jadi ceritanya RSBI tes, tes, tes, 1, 2.
Selamat hari lebaran- selama tiga hari maksud saya, gue tes Math-Science-English, gue merasa hebat:
"Tes nya gampang!"
Kudanil nganga.
Gausah nanya kenapa, alasan terbaik cuma satu:
"Gak belajar!"
Gue bakal ngasitau ke lo, 1 word to describe school is HELL. Siapa yang ga setuju? Nilai gue anjlok, mungkin gue telat bayar tagihan listrik. Eh salah ya.
"Gue ga setuju!" salah seorang makhluk bernama
Untung aja gue gabawa kerisnya empu gandring.
Perang III belom terjadi.
Tes Matematikanya sih gabisa dibilang gampang. Yah, lebih tepatnya mengerjakan dengan sepenuh dan sebanyak keringat dingin berkumpul satu ember.
Gak ngerti? Don't worry be happy gue juga.
Informasi yang gue dapet dari temen-gue-yang-punya-temen-di-Labschool sih anak2 Labs pada susah ngerjain. Lho, harusnya lebih jago dong?
"Kan anak kelas 1 SMP di Labschool dikasi soal 1 SMA."
gue lupa siapa yang bilang, tapi yang jelas dia pasti lagi mabok.
"Bego!" Agung nyeletuk lagi.
Sekali lagi maafkanlah, ku tak bisa, ting-
Gung, itu bazooka baru, sayang ammo kalo ditembak ke gue.
Hah? Kecebong anyut? SEMUR JENGKOL?
Maaf ga doyan.
Trus Agung entah ngamen entah apa, nyanyi2 di sebelah gue pake lagunya Ariel.
"Tak bisakah kau menungguku, hingga mati tetap menunggu.."
Sandal jepit gue mahal, sayang dilempar ke dia. Nanti dia ngambil angus lagi itu sendal.
Sandal jepit? Engga, bajaj.
"Sandal jepit yang mahalan napa!" si Agung protes.
Gue berharap tiba2 ada orang nyandung Agung, kepeleset kulit pisang 10x, ketabr ak tiang 5x, ketiban Godzilla dan happy endingnya kegiles bajaj.
Kalo buat Science-nya, lumayan kok. Enak. Rasanya mendekati coklat SilverQueen.
Yah, bisa dibilang gampang tapi sebisa mungkin gue bakal menahan diri membanting mesin scanner 92 kalo ga kebaca.
Gue buletinnya udah seperseribu mati!
Bahasa Inggris ya belom sih. Gue berharap soalnya cuma kaya; "What is his/her/it's name?"
KEBOBANTET67!
Itu username PB gue.
Decemberwish gue pokoknya all the best dan BISA NAIK KELAS YAOLOH TUHAN. Soalnya gue agak ragu sama nilai gue yang jeblok ini, padahal makan royco aja gue jarang.
Cukup perjumpaan kita disini,
berdoa mulai.
*digampar yang baca
Oke, SeeULater my Lovely Fried Chicken- eh salah maksud gue Friends!({})
Friday, October 19, 2012
Antara Transformers dan Angkot 37
Si Farra ternyata penggemar Bumble Bee. Ya, yang dari Transformers itu lho.
Katanya Bumble Bee keren, dia melaju cepet-cepet terus berubah, nah yang gue pikirin kalo laju cepet-cepet terus berubah ada juga keserempet kan?
Nah, kalo versi Anisa dia bilang Bumble Bee berubah jadi angkot 37.
Kenapa gak Mikrolet 02?
Angkot, ya. Angkutan sejuta umat. Ya, sedikit pengetahuan dari blognya Devi.
Terus, selesai Farra-Gio-Gue-Anisa ngakak-ngakak soal Bumble Bee, nah lanjut ke Megatron.
"Megatron kaya sampah," Farra bilang gitu.
gue otomatis ngakak, dan melanjutkan percakapan tentang Transformers. Megatron kaya sampah? wow.
Dia bilang Megatron udah KARATAN, banyak BAJU-BAJU robek ngegantung. Ya, baju-baju usang, tengil, jelek, kamseupay.
Amit. Asoi. Nanti gue buat shocktober judulnya "Misteri Kotoran Megatron".
Gue yakin pengunjung bakal takut ngibrit. Kenapa? Karatan nya itu lho. Ada eek nempel.
Canda dengg. wkwkwk, kalo ada eek nempel ASOI.
Katanya Bumble Bee keren, dia melaju cepet-cepet terus berubah, nah yang gue pikirin kalo laju cepet-cepet terus berubah ada juga keserempet kan?
Nah, kalo versi Anisa dia bilang Bumble Bee berubah jadi angkot 37.
Kenapa gak Mikrolet 02?
Angkot, ya. Angkutan sejuta umat. Ya, sedikit pengetahuan dari blognya Devi.
Terus, selesai Farra-Gio-Gue-Anisa ngakak-ngakak soal Bumble Bee, nah lanjut ke Megatron.
"Megatron kaya sampah," Farra bilang gitu.
gue otomatis ngakak, dan melanjutkan percakapan tentang Transformers. Megatron kaya sampah? wow.
Dia bilang Megatron udah KARATAN, banyak BAJU-BAJU robek ngegantung. Ya, baju-baju usang, tengil, jelek, kamseupay.
Amit. Asoi. Nanti gue buat shocktober judulnya "Misteri Kotoran Megatron".
Gue yakin pengunjung bakal takut ngibrit. Kenapa? Karatan nya itu lho. Ada eek nempel.
Canda dengg. wkwkwk, kalo ada eek nempel ASOI.
Subscribe to:
Posts (Atom)